Senin, 07 September 2009

Akuntansi

Akuntansi merupakan pelajaran baru bagi kita. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apakah yang dimaksud dengan akuntansi, siapa yang memerlukan akuntansi, dan bagai mana bentuknya.

Ternyata, bidang spesialisasi sangat luas. Akuntansi terdiri dari bermacam bidang, yaitu Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Perpajakan, dan sebagainya.

Begitu pula pihak yang memerlukan akuntansi, bukan hanya bagian keuangan di perusahaan, tetapi hamper semua orang berbagai antansi dan organisasi memerlukan akuntansi.

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, yang para penguisaha atau pedagan akan selalu membandingkan antara jumlah harta yang dimiliki saat mulai berusaha/berangkat berdagang dengan saat kembali.

Pada abat ke-14 para pedagan dari Genoa mulai mengadakan percatatan secara sederhana. Dengan terbitnya buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Pro Portioni et Proportionalit, yang disusun oleh Lucas Paciolo pada tahun 1494, pembukuan mulai di lakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem berpasangan.

Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di Eropa khususnya di Belanda yeng lebih di kenal dengan sistem continental. Kemudian pada abat ke-19, teori dan praktik pembukuan berpasangan di kembangankan di Amerika Serikat menjadi Akuntansi ( Accouting). Sistem Akuntansi yang berkembang di Amerika Serikat ini di kenal sebagai Sistem Anglo Saxon.

Di Indonesia, perkembangan akuntansi melai tampak setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870 sehingga kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dengan demikian, kebutuahn dunia usaha terhadap akuntansi tunbuh pula dan berkembanglah sistem Kontinental Belanda.

Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan dig anti oleh Jepang, tenaga-tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakasa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus akuntansi yang merupakan cikat bakal tenaga akuntan di Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-putra Indonesia dikirim keluar negeri ( Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi.

Pada tahun 1952 di buka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitan Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi negeri yang lain. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental bergeser ke sistem Anglo Saxon Amerika Serikat.

Untuk mengembangkan akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Namun, baru tahun 1967 dengan dibukanya penanaman modal asing, akuntansi di Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penysunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia.

B. Pengertian Akuntansi

1. Menurut American Accounting Association (AAA)

Accounting is the process of indentifying, measuring and communicating economi information to permit information judgment and decision by unsers of the information. Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan/mengenali, mengatur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengmabilan keputusan yang jelas dan tugas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

2. Menurut American Insitute of Certified Public Accountants ( AICPA)

Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events whichare, in part at least, of financial character, and interpreting the results trere of. Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat financial dan penafsiran hasil=hasilnya.

Berdasarka definisi di atas dapat di simpulkan sebagai berikut.

  1. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian/pengenalan, pengukuran, pencatatan, dan pelapor informasi ekonomi.
  2. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaiaan dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan.

C. Kegunaan Akuntansi

Semua orang berkepentingan terhadap laporang keuangan perusaah. Untuk menyederhanakannya, dapat dibagi menjadi pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan.

1. Bagi Pihak Intern

Akuntansi berguna untuk mencapai tujuan-tujuan berikut

a. Perencanaan

Berdasarkan informasi ekonomi yang tepat, dapat disususn rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya.

b. Pengendalian

Berdasarkan rencana dan penerapan asistem kuntansi yang baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan.

c. Pertanggung jawaban

Setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi dan kejadian, peda akhir periode disusun laporan keuangan untuk disampaikan kepada pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian.

2. Bagi Pihak Ekstern

Akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk menganbil keputusan ekonomi bagi pihat yang memerlukan.

D. Pemakai Informasi Akuntansi

Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi dapat dikelompokan sebagai berikut.

1. Pihak Intern
Pemakai pihak intern (internal users) adalah manejer atau pimpina, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan. Pimpinan perusahaan memelukan informasi akuntansi sebagai dasar untuk membuat perencanakan, menentukan kebijakan untuk masa yang akan datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan yang di kelolanya, dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.

2. Pihak Ekstern
Pihak ekstern (xteral unsers) terdiri dari banyak kelompok yang berbeda-beda kepentingannya atas laporan keuangan perusahaan.
Pihak-pihak ekstern antara lain:
a. Pemilik Perusahaan/Insvestor

b. Calon Investor

b. Kreditor/Calon Kreditor

d. Pemerintah

e. Karyawan

E. Bidang Spesialisasi Akuntansi

Perkembangan teknologi dan dunia usaha yang pesat mendorong timbulnya bidang-bidang khusus ( spesialisai) dalam akuntansi. Akuntansi juga tidak lagi hanya besifat keilmuan, namun menjadi profesi yang mandiri. Ahli akuntansi juga dapat menduduki jabatab-jabatan penting dalam perusahaan dan pemerintahan.

1. Bidang Akuntansi Berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuannya, akuntansi dapat dibedakan sebagai berikut.

  1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah akuntansi yang tujuan utamanya mengelola data keuangan menjadi laporan keuangan, untuk diimformasikan terutama kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

  1. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen perusahaan untuk mendukung operasi sehari-hari dan untuk membuat perencanaan dan kebijakan untuk masa yang akan datang. Bidang akuntansi ini membahas masalah-masalah khusus yang dihadapi para maneger dari berbagai jenjang organisasi. Tugas akuntansi manejamen: menemukan alternatif-alternatif tindakan dan membantu memilih alternatif terbaik.

  1. Akuntansi Pemeriksaan

Akuntansi pemeriksaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan independen terhadap catatan-catatan akuntansi pendukung laporan perusahaan dann memberikan pendapat menglapor keuangan tersebut.

  1. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya (cost accounting)

  1. Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan (tax accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan yang diperlukan untuk penetapan pajak. Tugas akuntan pajak adalahmembantu dalam perencanaan pajak dan menyususn surat pemberitahuan pajak (SPT).

  1. Akuntansi Penganggaran

Akuntansi penganggaran (budgeting) adalah akuntansi yang tujuan utamanya menyusun rencana keuangan untuk periode tertentu di masa datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telahditetapkan.

  1. Akuntansi Pemerintah

Akuntansi pemerintah (government accounting) adalah akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintah.

  1. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi (accounting system) adalah akuntansi yang mengkhususkan diri pada penetapan prosedur dan pengendalian data keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif, dan efisien.

2. Bidang Profesi Akuntan

Berdasarka profesinya, akuntan dibedakan sebagai berikur

  1. Akuntan Poblik

Akuntan publik (public accountant) adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas/independen terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi lain, serta memberikan jasa kepada pihak-pihak yang memerlukan.

Tugas-tugas akuntan publik, antara lain:

1) melakukan pemeriksaan (auditing),

2) memberikan jasa perpajakan (tax services),

3) memberikan jasa konsultan manajemen (management advisory service).

  1. Akuntan intern

Akuntan intern atau akuntan privat (private accounting) adalah akuntan yang bekerja di dalam perusahaan atau organisasi tertentu (sebagai keryawan).

Tugas akuntan intern antara lain:

1) menyusun sistem akuntansi,

2) menyusun laporan keuangan yang ditunjukan untuk pihak ekstern maupun intern perusahaan,

3) menyususn anggaran,

4) menangani masalah perpajakan,

5) melakukan pemeriksaan intern.

  1. Akuntan pemerintah

Akuntan pemerintah (government accounting) adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah.

  1. Akuntan pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengaja, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian ilmiah di bidang akuntansi.

F. Jabatan Bidang Akuntansi

Seseorang yang memiliki ilmu keahlian di bidang akuntansi dan bergelar akuntan dapat menduduki berbagai jabatan di lembaga pemerintahan maupun di perusahaan swasta serta BUMN.

Akuntan pemerintah yang bekerja pada departemen-departemen, loembaga tinggi negara, lembaga keuangan/bank dan BUMN dapat menduduki berbagai macam jabatan, misalnya kepala seksi, kepala bagian, kepalah wilayah, direktur, ispektorat jendral, drijen bahkan ada yang menjadi mentri. Akuntan pemerintah ini ditugaskan di BPK, BPKP, Direktorat Akuntan Negara, Inspektor wilayah, departeman keuangan, departemen-departemen teknis lainnya, lembaga-lembaga keuangan bank maupun non bank, direktur dan dewan komisi BUMN/BUMD.

Akuntan yang bekerja di perusahaan swasta dapat menduduki berbagai jabatan, seperti staf akuntansi, kepala bagian akuntansi, staf ahli perpajakan, staf anggaran, pemeriksa intern (kontroler), manajer keuangan, direktur keuangan, bahkan bisa menduduki jabatan direktur utama.

G. Bentuk Bentuk Perusahaan

Teori hukum perusuhaan saat ini adalah mengenai bentuk-bentuk perusahaan yang terdiri dari Perusahaan perorangan, CV, Firma, Perseroan terbatas, dan Koperasi. hal ini saya bahas karena mengingat possisi perusahaan yang begitu penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.


PERUSAHAAN PERORANGAN
Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perus ahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.

Kebaikan :

Pemilik bebas mengambil keputusan

Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan

Rahasia perus ahaan terjamin

Pemilik lebih giat berusaha



Keburukan :

Tanggungjawab pemilik tidak terbatas

Sumber keuangan perus ahaan terbatas

Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin

Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen

menjadi kompleks



FIRMA
Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.

Kebaikan :

Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota

Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Ak ta atau tidak memerlukan Akta Pendirian

Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi


Keburukan :

Tanggungjawab pemilik tidak terbatas

Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya

Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.



PERSEROAN KOMANDITER (CV)
Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bers ama antara 2 (dua) orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.
Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.

Kebaikan :

Kemampuan manajemen lebih besar

Proses pendirianya relatif mudah

Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar

Mudah memperoleh kredit

Keburukan :

Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas

Sulit menarik kembali modal

Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu



PERSEROAN TERBATAS (PT)
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain memiliki landasan huk um yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.

Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih, karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas adalah suatu perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang, dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-, sedangkan untuk bidang usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur tentang bidang usaha tersebut.

Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :
PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa
PT-Fasilitas PMA
PT-Fasilitas PMDN
PT-Persero BUMN
PT-Perbankan
PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
PT-Us aha Khusus


Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :
Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)
Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)
Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL)
PT-Perseron BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa saham

Walaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan antara lain :

Kebaikan :
-Pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan
-Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan mengeluarkan saham baru
-Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
-Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karena pimpinan dapat diganti sewak tu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang Saham
-Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik atau
pemegang saham.
-Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta peraturan lain yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan

Keburukan :
-Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang saham akan dikenak an pajak
-Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus dilaporkan kepada pemegang saham
-Proses pendiriannya membutuhkan wak tu lebih lama dan biaya yang lebih besar dari CV
-Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan Pengambilalihan

Bukti Transaksi/Bukti Pencatanan

G. SIKLUS AKUNTANSI


Laporan Keuangan

~ Laporan Laba Rugi

~ Laporan Perubahan Ekuitan/Modal

~Neraca

Kertas Kerja

Neraca Saldo Setelah Penutup

Menutup Buku Besar

Jurnal Penutup

Neraca Saldo

Jurnal Penyesuaian

Buku Kas

Jurnal

Tahap

Pencatatan


Tahap

Pengikhtisaran

Tahap

Pelaporan